Proposal Kegiatan Tugas
Akhir
Character Building:
Interpersonal Development (CB432)
Anggota Kelompok :
1 1. Erwin
( 1701304241 )
2 2. Radik
Primaguna ( 1701339062 )
3 3. Tedo
Aris Pratama ( 1701298693 )
4 4. Tie
Tieantono ( 1701341161 )
Kelas : LD33-LEC
Nama Komunitas :
Caroline
Aktivitas Komunitas :
Caroline
merupakan tempat pengajaran bagi anak-anak yang tidak mampu, namun memiliki
semangat dan keinginan untuk belajar. Tempat pengajaran di Caroline ini
bersifat sosial dan tanpa dipungut biaya apa pun dari peserta didik. Bernama
Caroline karena pemilik dari tempat pengajaran ini adalah Ibu Caroline yang
mana beliau juga merupakan guru yang mengajar anak-anak tersebut secara suka
rela.
Masalah Sosial :
Masalah sosial
yang kelompok kami temukan di Komunitas Caroline adalah masih kurangnya
pendidikan anak-anak di sana dalam hal berkomunikasi antara yang satu dan lainnya.
Sehingga masih sering timbulnya keributan akibat kata-kata yang kurang pantas
diucapkan oleh anak-anak yang ada di sana. Kemudian rasa percaya diri dalam mengutarakan
suatu pendapat juga masih harus dilatih kembali sedari usia mereka yang masih
muda.
Intervensi Masalah :
Menurut Hyberls
dan Weaver II (p.7-11) pada dasarnya komunikasi melibatkan komponen-komponen
seperti pemberi pesan, penerima pesan, pesan, channel, respon, gangguan
(noise), dan setting (environment). Menurut kami yang menonjol dalam masalah
ini adalah pada noise khususnya semantic noise yang merupakan gangguan
komunikasi yang disebabkan oleh reaksi emosional para partisipan (pemberi pesan
dan penerima pesan) terhadap pesan yang disampaikan. Reaksi emosional yang
dimaksud cenderung reaksi negatif yang diakibatkan oleh perasaan tidak terima
si penerima pesan terhadap pesan yang diterima. Semantic noise ini menimbulkan
tantangan komunikasi terhadap si pemberi pesan.
Untuk
menyelesaikan masalah ini perlu diperhatikan komunikasi verbal dan nonverbal.
Untuk anak yang berbicara ke temannya harus bisa memperhatikan komunikasi
verbal yang digunakan. Tidak boleh menggunakan kata-kata yang kasar atau tidak
layak, meskipun apa yang disampaikan adalah pesan yang berhubungan dengan
perilaku negatif teman yang bersangkutan. Selain itu juga menunjukkan empati
pada saat menyampaikan pesan tersebut, ada kepedulian yang diperuntukkan teman
yang bersangkutan dan memberinya saran yang baik dan membangun. Sehingga
komunikasi yang dijalin menjadi lebih bermakna.
Kemudian anak
tersebut juga harus memperhatikan komunikasi nonverbalnya. Seperti menentukan
lingkungan yang pas/nyaman untuk menyampaikan apa yang ingin disampaikannya, memperhatikan
seberapa akrab dia dengan temanya, berdiri tegak agar temannya tersebut
mengerti bahwa apa yang ingin disampaikan sifatnya serius untuk dibicarakan,
gerakan tangan yang mendukung ketika sedang menyampaikan pesan itu agar lebih
diperhatikan, ekspresi wajah yang serius namun tidak sampai ekspresi wajah
marah sehingga menembah kepercayaan si penerima pesan terhadap apa yang
disampaikan, dan keras atau pelan serta tinggi atau rendahnya suara yang tepat
untuk meyakinkan temannya itu harus memperbaiki sikapnya agar menjadi lebih
baik.
Tujuan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar