Rabu, 20 Mei 2015

Proposal Kegiatan Final Project CB: Interpersonal Develoment

Proposal Kegiatan Tugas Akhir
Character Building: Interpersonal Development (CB432)
Anggota Kelompok        :

1    1.       Erwin ( 1701304241 )
2    2.       Radik Primaguna ( 1701339062 )
3    3.       Tedo Aris Pratama ( 1701298693 )
4    4.       Tie Tieantono ( 1701341161 )

Kelas                                  : LD33-LEC

Nama Komunitas           : Caroline

Aktivitas Komunitas      :
Caroline merupakan tempat pengajaran bagi anak-anak yang tidak mampu, namun memiliki semangat dan keinginan untuk belajar. Tempat pengajaran di Caroline ini bersifat sosial dan tanpa dipungut biaya apa pun dari peserta didik. Bernama Caroline karena pemilik dari tempat pengajaran ini adalah Ibu Caroline yang mana beliau juga merupakan guru yang mengajar anak-anak tersebut secara suka rela.

Masalah Sosial                :
Masalah sosial yang kelompok kami temukan di Komunitas Caroline adalah masih kurangnya pendidikan anak-anak di sana dalam hal berkomunikasi antara yang satu dan lainnya. Sehingga masih sering timbulnya keributan akibat kata-kata yang kurang pantas diucapkan oleh anak-anak yang ada di sana. Kemudian rasa percaya diri dalam mengutarakan suatu pendapat juga masih harus dilatih kembali sedari usia mereka yang masih muda.

Intervensi Masalah        :
Menurut Hyberls dan Weaver II (p.7-11) pada dasarnya komunikasi melibatkan komponen-komponen seperti pemberi pesan, penerima pesan, pesan, channel, respon, gangguan (noise), dan setting (environment). Menurut kami yang menonjol dalam masalah ini adalah pada noise khususnya semantic noise yang merupakan gangguan komunikasi yang disebabkan oleh reaksi emosional para partisipan (pemberi pesan dan penerima pesan) terhadap pesan yang disampaikan. Reaksi emosional yang dimaksud cenderung reaksi negatif yang diakibatkan oleh perasaan tidak terima si penerima pesan terhadap pesan yang diterima. Semantic noise ini menimbulkan tantangan komunikasi terhadap si pemberi pesan.
Untuk menyelesaikan masalah ini perlu diperhatikan komunikasi verbal dan nonverbal. Untuk anak yang berbicara ke temannya harus bisa memperhatikan komunikasi verbal yang digunakan. Tidak boleh menggunakan kata-kata yang kasar atau tidak layak, meskipun apa yang disampaikan adalah pesan yang berhubungan dengan perilaku negatif teman yang bersangkutan. Selain itu juga menunjukkan empati pada saat menyampaikan pesan tersebut, ada kepedulian yang diperuntukkan teman yang bersangkutan dan memberinya saran yang baik dan membangun. Sehingga komunikasi yang dijalin menjadi lebih bermakna.
Kemudian anak tersebut juga harus memperhatikan komunikasi nonverbalnya. Seperti menentukan lingkungan yang pas/nyaman untuk menyampaikan apa yang ingin disampaikannya, memperhatikan seberapa akrab dia dengan temanya, berdiri tegak agar temannya tersebut mengerti bahwa apa yang ingin disampaikan sifatnya serius untuk dibicarakan, gerakan tangan yang mendukung ketika sedang menyampaikan pesan itu agar lebih diperhatikan, ekspresi wajah yang serius namun tidak sampai ekspresi wajah marah sehingga menembah kepercayaan si penerima pesan terhadap apa yang disampaikan, dan keras atau pelan serta tinggi atau rendahnya suara yang tepat untuk meyakinkan temannya itu harus memperbaiki sikapnya agar menjadi lebih baik.

Tujuan                              :

Solusi dari masalah ini bertujuan agar tercapainya komunikasi asertif pada kalangan anak-anak di komunitas Caroline. Sehingga komunikasi yang terjadi bisa menjadi lebih baik, saling mengerti perasaan yang satu dengan yang lainnya, tidak terjadi pertikaian yang disebabkan oleh cara bertutur kata yang tidak patut untuk diucapkan, menghindari perilaku yang bisa menyakiti orang lain, dan juga meningkatkan kepercayaan diri dalam komunikasi interpersonal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar