Sabtu, 30 Mei 2015

Kegiatan III Komunitas CB: Komunikasi Verbal

Nama : Tie Tieantono
NIM : 1701341161
Hari / Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : Kamis, 28 Mei 2015
Lokasi : Caroline, Perum Gading Serpong-Sektor 1D, Jalan Kelapa Kopyor 3 Blok CA 4/5, Tangerang 15820


Pada kegiatan ketiga ini kelompok kami telah melaksanakan kegiatan hiburan untuk anak-anak setelah belajar mengenai Komunikasi Interpersonal, yaitu permainan Komunikasi Berantai, dimana dalam permainan ini sangat dibutuhkan Komunikasi Verbal yang baik agar permainan ini dapat dimenangkan oleh suatu kelompok. Dalam permainan ini kami membagi 3 kelompok, dimana salah satu anak dari anggota kelompok tersebut maju dan menghafal kalimat yang telah kami tulis diatas kertas, lalu anak-anak yang telah maju tersebut harus membisikkan kata-kata tersebut ke kelompoknya masing-masing, dimana anak-anak yang telah maju tersebut membisikkan kalimat ke anggota kelompok di belakangnya hingga sampai ke anggota kelompoknya yang paling belakang. Kelompok yang menyebutkan ka
limat tersebut paling benar atau hampir mendekati dengan kalimat yang telah kami berikanlah yang dapat memenangkan permainan ini


Di kegiatan-3 kelompok saya melakukan Game Komunikasi Berantai, di kegiatan ini kita bermaksud agar pembelajaran mengenai Komunikasi Interpersonal menjadi lebih menghibur dan menyenangkan. Di game ini kita memberi hadiah bagi peserta yang berhasil.

Secara tidak langsung, permainan ini dapat mengajarkan anak-anak tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam Komunikasi Verbal sebagai berikut:
- Kejelasan kata yang diucapkan
- Intonasi suara (tinggi atau rendahnya nada dan keras / pelannya suara)
- Baik / buruk kata yang diucapkan



Pengalaman berkesan:

Pada kegiatan ketiga ini terkesan sangat menyenangkan, karena kami menyediakan permainan dan hadiah untuk memotivasi anak-anak agar belajar banyak hal lagi terutama dalam hal komunikasi. Anak-anak pun bermain dengan senang disertai dengan canda-tawa dan mereka sangat senang dengan permainan ini.

Jumat, 29 Mei 2015

Kegiatan II Komunitas CB: Komunikasi Non-Verbal

Nama : Tie Tieantono
NIM : 1701341161
Hari / Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : Kamis, 28 Mei 2015
Lokasi : Caroline, Perum Gading Serpong-Sektor 1D, Jalan Kelapa Kopyor 3 Blok CA 4/5, Tangerang 15820


Pada kegiatan pertama sebelumnya kelompok kami membahas tentang apa itu Komunikasi Interpersonal, dan untuk kegiatan kedua kali ini kami akan membahas tentang Komunikasi Non-Verbal pada kegiatan kedua ini, dimana kelompok kami memberikan simulasi terhadap anak-anak agar anak-anak dapat memperagakan langsung bagaimana Komunikasi Non-Verbal itu terbentuk, yang meliputi materi lanjutan sebagai berikut:



Komunikasi Non-Verbal meliputi:
- Jauh dekatnya hubungan pengirim dan penerima pesan
- Postur tubuh yang diperagakan
- Gerakan tangan
- Ekspresi wajah






Dari materi yang diberikan ini kita dapat langsung memperagakannya terhadap anak-anak dan anak-anak dapat memperagakannya secara langsung juga mengenai cara Komunikasi Non-Verbal ini.


Pengalaman berkesan:

Dari kegiatan kedua ini simulasi dijalankan dengan menarik dan menyenangkan, karena anak-anak lebih senang memperagakan langsung cara-cara Komunikasi Non-Verbal, sehingga dalam kegiatan ini pun membuat anak-anak dapat bersenang-senang.

Kamis, 28 Mei 2015

Kegiatan I Komunitas CB: Interpersonal Development

Nama : Tie Tieantono
NIM : 1701341161
Hari / Tanggal Pelaksanaan Kegiatan : Kamis, 28 Mei 2015
Lokasi: Caroline, Perum Gading Serpong-Sektor 1D, Jalan Kelapa Kopyor 3 Blok CA 4/5, Tangerang 15820


Caroline merupakan suatu komunitas sekaligus tempat belajar bagi anak-anak yang kurang mampu, namun memiliki semangat belajar karena mereka sangat antusias terhadap setiap kegiatan harian yang dilakukan di komunitas ini yang diadakan oleh Ibu Caroline yang memfasilitasi rumah dan tempat belajar serta tempat bermain untuk komunitas ini. Anak-anak yang ada di komunitas ini ada sekitar 15 orang, terdiri dari berbagai macam tingkatan kelas, ada yang 2 SD dan 6 SD. Komunitas yang sekaligus menjadi tempat belajar mengajar ini gratis dan bersifat sosial oleh karena kesukarelaan Ibu Caroline sendiri.

Pada kegiatan pertama ini kelompok kami mengadakan pengajaran awal sesuai materi yang kami bawa dikelas, yaitu tentang Komunikasi Interpersonal, yaitu meliputi hal-hal berikut:


Komponen-komponen penyusun Komunikasi Interpersonal:
- Sender - Receiver
- Pesan
- Channel/Media
- Noise/Gangguan
- Feed back/Umpan balik
- Lingkungan

2 Jenis yang berperan dalam Komunikasi Interpersonal:
- Komunikasi Verbal
- Komunikasi Non-Verbal

Komunikasi Asertif: Yaitu komunikasi yang dilakukan dengan baik dan benar sehingga setiap lawan bicara dapat memberikan respon/feedback yang baik dan benar.




Kriteria-kriteria komunikasi asertif:
- Kewajaran
- Keterusterangan / kejujuran
- Kebijaksanaan



Pengalaman berkesan:

Dari kegiatan pertama ini kelompok kami mendapatkan pengalaman mengajar kami pertama kali di Caroline ini, yaitu meski beberapa anak masih duduk di kelas SD, mereka memperhatikan pengajaran-pengajaran yang kami ajarkan disini, dan kami juga mengingatkan bahwa ilmu dapat berguna di masa depan dalam menghadapi tantangan komunikasi yang ada.

Rabu, 20 Mei 2015

Proposal Kegiatan Final Project CB: Interpersonal Develoment

Proposal Kegiatan Tugas Akhir
Character Building: Interpersonal Development (CB432)
Anggota Kelompok        :

1    1.       Erwin ( 1701304241 )
2    2.       Radik Primaguna ( 1701339062 )
3    3.       Tedo Aris Pratama ( 1701298693 )
4    4.       Tie Tieantono ( 1701341161 )

Kelas                                  : LD33-LEC

Nama Komunitas           : Caroline

Aktivitas Komunitas      :
Caroline merupakan tempat pengajaran bagi anak-anak yang tidak mampu, namun memiliki semangat dan keinginan untuk belajar. Tempat pengajaran di Caroline ini bersifat sosial dan tanpa dipungut biaya apa pun dari peserta didik. Bernama Caroline karena pemilik dari tempat pengajaran ini adalah Ibu Caroline yang mana beliau juga merupakan guru yang mengajar anak-anak tersebut secara suka rela.

Masalah Sosial                :
Masalah sosial yang kelompok kami temukan di Komunitas Caroline adalah masih kurangnya pendidikan anak-anak di sana dalam hal berkomunikasi antara yang satu dan lainnya. Sehingga masih sering timbulnya keributan akibat kata-kata yang kurang pantas diucapkan oleh anak-anak yang ada di sana. Kemudian rasa percaya diri dalam mengutarakan suatu pendapat juga masih harus dilatih kembali sedari usia mereka yang masih muda.

Intervensi Masalah        :
Menurut Hyberls dan Weaver II (p.7-11) pada dasarnya komunikasi melibatkan komponen-komponen seperti pemberi pesan, penerima pesan, pesan, channel, respon, gangguan (noise), dan setting (environment). Menurut kami yang menonjol dalam masalah ini adalah pada noise khususnya semantic noise yang merupakan gangguan komunikasi yang disebabkan oleh reaksi emosional para partisipan (pemberi pesan dan penerima pesan) terhadap pesan yang disampaikan. Reaksi emosional yang dimaksud cenderung reaksi negatif yang diakibatkan oleh perasaan tidak terima si penerima pesan terhadap pesan yang diterima. Semantic noise ini menimbulkan tantangan komunikasi terhadap si pemberi pesan.
Untuk menyelesaikan masalah ini perlu diperhatikan komunikasi verbal dan nonverbal. Untuk anak yang berbicara ke temannya harus bisa memperhatikan komunikasi verbal yang digunakan. Tidak boleh menggunakan kata-kata yang kasar atau tidak layak, meskipun apa yang disampaikan adalah pesan yang berhubungan dengan perilaku negatif teman yang bersangkutan. Selain itu juga menunjukkan empati pada saat menyampaikan pesan tersebut, ada kepedulian yang diperuntukkan teman yang bersangkutan dan memberinya saran yang baik dan membangun. Sehingga komunikasi yang dijalin menjadi lebih bermakna.
Kemudian anak tersebut juga harus memperhatikan komunikasi nonverbalnya. Seperti menentukan lingkungan yang pas/nyaman untuk menyampaikan apa yang ingin disampaikannya, memperhatikan seberapa akrab dia dengan temanya, berdiri tegak agar temannya tersebut mengerti bahwa apa yang ingin disampaikan sifatnya serius untuk dibicarakan, gerakan tangan yang mendukung ketika sedang menyampaikan pesan itu agar lebih diperhatikan, ekspresi wajah yang serius namun tidak sampai ekspresi wajah marah sehingga menembah kepercayaan si penerima pesan terhadap apa yang disampaikan, dan keras atau pelan serta tinggi atau rendahnya suara yang tepat untuk meyakinkan temannya itu harus memperbaiki sikapnya agar menjadi lebih baik.

Tujuan                              :

Solusi dari masalah ini bertujuan agar tercapainya komunikasi asertif pada kalangan anak-anak di komunitas Caroline. Sehingga komunikasi yang terjadi bisa menjadi lebih baik, saling mengerti perasaan yang satu dengan yang lainnya, tidak terjadi pertikaian yang disebabkan oleh cara bertutur kata yang tidak patut untuk diucapkan, menghindari perilaku yang bisa menyakiti orang lain, dan juga meningkatkan kepercayaan diri dalam komunikasi interpersonal.